12 Desember 2008

Manajemen Broiler Modern

Hari masih terhitung pagi, ketika saya memasuki kandang broiler milik bapak Alim. Bangunan kandangnya sederhana. Tiang-tiang penopangnya dari kayu dan bambu serta beratapkan genteng. Berdasarkan teknis perkandangan, sebenarnya kandang broiler tersebut kurang memenuhi persyaratan. Lebar kandangnya melebihi standar, yaitu sekitar 10 meter. Tidak ada monitor di bagian atapnya. Jarak antara satu kandang dengan kandang lainnya hanya berkisar 4 meter saja. Tinggi alas kandangnya 1,5 m.
Di dalam kandang tersebut berisi 6.000 ekor anak ayam umur 4 hari. Penempatan anak ayam sebanyak itu dibagi dalam 10 kandang indukan. Chick guard (pembatas kandang indukan) menggunakan seng. Pemanasnya dibuat dari tong atau drum bekas tempat minyak tanah. Dinding drum diberi satu lubang berdiameter sekitar 8 cm. Tujuannya sebagai pintu masuk oksigen untuk pembakaran. Bahan bakar pemanas adalah potongan-potongan kayu. Di atas drum, digantungkan seng sebagai penutup.
Saat itu saya perhatikan tirai-tirai plastik masih menutupi semua sisi kandang. Meski pun demikian, penyebaran anak ayam di masing-masing brooder merata. Nampaknya anak-anak ayam tersebut merasakan kenyamanan. Artinya, temperatur lingkungan dalam kandang indukan - ketika itu - memadai dan sesuai kebutuhan anak ayam. Saya ambil beberapa ekor anak ayam, kemudian saya raba tembolok dan telapak kakinya. Kesemua anak ayam yang saya ambil tadi, temboloknya terasa penuh berisi pakan campur air minum. Telapak kaki anak ayam yang saya raba, seluruhnya terasa hangat.
Begitu asyiknya berdiskusi dengan pak Alim, tanpa disadari hari semakin siang. Di dalam kandang itu, saya mulai merasa kegerahan. Anak-anak ayam membuka paruhnya (panting). Mereka sudah kepanasan dan gelisah. Melihat hal itu, saya sampaikan kepada pak Alim bahwa temperatur kandang telah meningkat dan mengakibatkan stres atau cekaman pada anak-anak ayam.
Tanpa menunggu lama, pak Alim memanggil dua operator (anak kandang). Setelah kedua operator tersebut berada di dalam kandang, pak Alim pun bertanya ”Apa yang kamu rasakan ketika berada di dalam kandang ini ?” Spontan keduanya menjawab ”Panas dan gerah, pak”
”Menurut kamu, apakah nyaman berada dalam kandang seperti itu dan dalam waktu lama ?”
”Wah..ya..nggak, pak !”
”Apakah kamu tega bila anak ayam yang kamu pelihara tidak nyaman karena kepanasan ?”
”Mboten, pak,” jawab kedua operator itu dalam bahasa Jawa yang artinya ”Tidak, pak”
”Bagus kalau begitu. Segera lakukan yang terbaik agar anak ayammu merasa nyaman kembali”
Mendengar instruksi ”halus” pak Alim, kedua operator itu pun berpencar. Seorang menuju keluar kandang dan membuka (dengan cara menggulung) bagian atas tirai yang menutupi dinding kandang. Sementara yang satu, dengan menggunakan batu bata menutup sebagian lubang di dinding drum pemanas. Dengan ditutup sebagian, oksigen berkurang dan nyala api pun mengecil sehingga panas yang dipancarkan menurun. Beberapa saat kemudian, temperatur dalam kandang berangsur-angsur normal. Hembusan angin segar masuk ke dalam kandang melalui bagian atas tirai yang terbuka. Anak ayam menyebar rata kembali. Mereka mematuk-matuk pakan dan menghirup air minum dengan nyamannya.
Broiler moderen memang tumbuh lebih cepat dengan konversi pakan yang lebih hemat. Namun, broiler moderen juga mempunyai konsekuensi-konsekuensi tersendiri. Antara lain, sangat peka terhadap pengaruh lingkungan dan mudah nervous. Oleh karenanya broiler moderen membutuhkan manajemen (tatalaksana pemeliharaan) yang spesifik. Harus diperlakukan dengan ekstra hati-hati dan penuh peduli.
Manajemen broiler moderen tidak selalu identik dengan peralatan dan perlengkapan moderen. Dalam artian harus canggih dan mahal. Teknologi canggih bisa berfungsi maksimal bila didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional serta Sistem-Prosedur yang handal. Apalah artinya pemanas berbahan bakar elpiji, misalnya, bila operator kandang selalu terlambat menyalakannya padahal temperatur kandang sudah dingin dan tidak sesuai dengan kebutuhan anak ayam pada saat itu. Akibatnya, anak ayam kedinginan, bergerombol dan berdesak-desakan. Anak ayam tersebut didera cekaman (stres).
Dalam kasus di peternakan broiler pak Alim, saya melihat betapa pedulinya beliau kepada ayamnya. Begitu tanggap terhadap apa yang dirasakan ayamnya. Beliau begitu fokus dan penuh kasih memelihara ayamnya. Pak Alim tidak rela bila ayamnya menderita stres/cekaman yang berkepanjangan. Memang, inti manajemen broiler moderen adalah usahakan semaksimal mungkin untuk meminimalkan stres pada ayam. Bila peternak tidak ingin stres, maka janganlah membuat ayam stres ! Mudah, bukan ?
(Sumber : Infovet 2007)

11 Desember 2008

Pemeliharaan Ayam Broiler Periode Brooding

Pemeliharaan Ayam Broiler periode Brooding

Tujuan brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam, untuk mencapai pertumbuhan optimal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  1. cek kondisi mobil pengangkut saat DOC datang, yang meliputi: segel, kondisi kipas, surat jalan dan cek sample DOC 10% dengan disaksikan oleh sopir pengirim.
  2. cek sample dengan memperhatikan jumlah DOC, DOC yang mati serta kondisi secara umum (lincah, diam, cacat, dll)
  3. setelah DOC dicek, segera disebar ke brooder masing-masing yang telah disiapkan.
  4. berikan air gula 2% selama 1-2 jam pertama, kemudian ganti dengan elektrolit dan antibiotika untuk 3-5 hari pertama
  5. nyalakan pemanas sebelum DOC datang untuk kestabilan suhu dalam brooding. Pastikan sushu pemanas 32-330C dan dikurangi secara brtahap sesuai kebutuhan ayam. Perhatikan penyebaran anak ayam dalam brooding sebagai indicator ketepatan kebutuhan pemanas.
  6. segera berikan pakan sedikit demi sedikit sesering mungkin dan pastikan dalam, jumlah yang cukup. Selama minggu pertama pemberian pakan 5-8 kali per hari.
  7. air minum harus selalu tersedia terus menerus (adlibitum) dalam jumlah yang cukup dan bersih.
  8. berikan penerangan selama 24 jam untuk minggu pertama dan selanjutnya bisa dikurangi sesuai dengan kebutuhan.
  9. tinggi litter lebih kurang 5cm dari bahan yang mampu menyerap air, tidak berdebu dan bersih. Litter yang kotor dan menggumpal segera diganti dengan yang baru dan bersih. Bila menggunakan alas koran cukup sampai usia 3 hari (Koran yang kotor segera diganti dengan Koran yang baru)
  10. pastikan anak ayam selalu mendapat udara segar dan bersih untuk mengganti udara panas dan kotor dalam kangdang dengan membuka / menutup tirai kandang
  11. pelebaran indukan secara bertahap dengan melihat kepadatan anak ayam. Pastikan anak ayam menjangkau tempat pakan dan minum dengan mudah
  12. perhatikan anak ayam secara intensif selama 24 jam pertama untuk memastikan bahwa anak ayam tersebut cukup nyaman berada di brooder. Perhatikan tingkah laku anak ayam dan pastikan kalau semua anak ayam dapat dengan mudah menjangkau pakan dan air minum.
  13. penyebab utama kematian di minggu pertama secara umum antara lain: temperature brooding terlalu dingin, kurangnya distribusi air, ventilasi di dalam brooding, dll.
  14. lama brooding tergantung dari lokasi kandang dan kondisi lingkungan sekitar, secara umum lamanya periode brooding antara 10-14 hari, dengan kisaran suhu 30-320C dan kelembaban 60-80%.

03 Desember 2008

Tidak Ada Ceritanya Peternak Broiler Rugi ?

(( Ayam pedaging, usaha peternakannya dihitung per periode. Perhitungannya ada kalah menangnya. Misalnya cuma 2 kali periode menang, sesungguhnya hasil usahanya lebih besar daripada nilai kekalahan yang 4 periodenya. ))


Kapasitas peternakan di Indonesia tidak banyak berubah, dengan kapasitas total sama dibanding tahun-tahun lalu. Adapun perbandingan antara peternakan yang baru dengan peternakan yang berhenti lebih banyak yang berhenti. Demikian Drh Arief Hidayat Technical Department PT Mensana Aneka Satwa.

Menurut Drh Arief, peternak yang bertahan, jumlah populasi ternaknya sudah di atas 50.000 ekor. Hal-hal yang menjadi kebutuhan utama peternakan berupa bibit, kandang dan tanah. Untuk memenuhi kebutuhan ini, guna peternakan ayam petelur cukup mahal, apalagi peternakan pembibitan. Yang paling rendah permodalannya adalah peternakan broiler.

“Itupun, orang berpikir lebih suka membeli bekas peternakan yang tidak terpakai lagi, sebagai tangan kedua. Malah, kalau bisa jangan membeli, namun lebih baik menyewa. Yang dari awal investasi, jarang, karena banyak terhambat resesi global. Yang penting bagi mereka, harga produk terjangkau,” papar Arief Hidayat.

Dokter hewan yang banyak berpengalaman di bidang perbibitan selama 13 tahun dan di PT Primatama Karya Persada selama 7 tahun ini mengatakan cara mempertahankan eksistensi peternakan ini adalah menjaga aset-aset peternakan supaya jangan sampai hilang. Yang paling banyak pasang surut adalah usaha peternakan ayam pedaging (broiler). Para pelaku bisnis peternakan broiler rata-rata dengan menyewa kandang, bukan sebagai pemilik kandang.


Pelayanan ke Peternakan

Dalam melayani peternak, yang dilakukan Tim PT Mensana Aneka Satwa, menurut Drh Arief antara lain kunjungan rutin dan pelatihan-pelatihan, diberlangsungkannya bulan promosi, dan lebih menekankan pada unsur pendidikan dan lebih percaya kepada diri sendiri. Sebagai contoh, kata Drh Arief, tanpa menyebut nama produk obat, peternak tetap dididik dan mengerti obat yang dimaksud.

Menurut Technical Service PT Medion pada 1982-1983 ini, ia merasakan pendidikan untuk disiplin bekerja di perusahaan ini dan kini ia terapkan di perusahaan yang sekarang.

Di era kemitraan ini, pemimpin di PT Mensana Aneka Satwa yang jumlah cabangnya di Indonesia mencapai jumlah 25 cabang mengatakan memang banyak perusahaan obat hewan yang mengalami cukup hambatan untuk masuk ke peternakan yang bukan satu grup kemitraan. Namun baginya, hal ini tidak menjadi hambatan.

Sebagai contoh, sebagai mantan karyawan PT Japfa Comfeed, Drh Arief Hidayat terhitung familiar dengan para peternak yang mnenjadi anggota kemitraan perusahaan nasional ini. Malah peternak pun berkata, “Coba dari dulu ke sini,” mengungkapkan penerimaan terhadap kehadirannya sekarang dalam hal teknis kesehatan hewan PT Mensana Aneka Satwa.

Sementara ihwal campur tangan dinas peternakan, sejauh ini Drh Arief merasakannya: tidak ada. Adapun banyak peternak yang merahasiakan akses peternakannya. Dokter hewan yang masuk FKH IPB pada 1978 ini mengatakan kelemahan-kelemahan peternakan ayam pedaging adalah masalah manajemen atau pengelolaan.


Tidak Ada Ceritanya Peternak Broiler Rugi

“Peternak, rata-rata tidak begitu mempedulikan manajemen pemanas. Juga tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya ayam 3-5 tahun yang lalu berbeda dari ayam yang sekarang,” ujar angkatan 15 di FKH IPB ini. Bila pada pertumbuhan ayam umur seminggu mencapai pertumbuhan optimal, maka selanjutnya tinggal mengisi yang lain-lain.

Dalam perhitungan keuangan kas dan investasi, menurut Drh Arief, belum banyak yang membedakan perhitungan-perhitungan penyusutan, perhitungan harga pakan dan konversi pakan, serta harga ayam pedagingnya. Sampai saat ini hal-hal semacam ini masih menjadi pola pikir peternakan.

Ayam pedaging, usaha peternakannya dihitung per periode. Perhitungannya ada kalah menangnya. Bila misalnya 2 kali periode kalah, maka 4 kali periodenya menang. Bila 4 kali periodenya menang, 2 kali periodenya menang. Namun, sesungguhnya, meskipun cuma 2 kali periode menang, hasil usahanya lebih bear daripada nilai kekalahan yang 4 periodenya.

Dalam setahun tidak ada ceritanya peternakan broiler rugi. Perhitungan usaha ayam pedaging itu berbeda dengan usaha ayam petelur. Dengan investasi yang sama dengan usaha ayam pedaging, keuntungan bisnis ayam petelur adalah 10% dari untungnya broiler. Setiap tahun kita selalu mendengar keluhan peternak yang merasa rugi. Namun kalau untung sejatinya peternak tidak pernah omong. “Biasa, masalah klasik sejak jaman dulu,” kata Drh Arief.

Untuk memasyarakatkan kepedulian kepada peternakan dan peternakan ini, Drh Arief Hidayat mengaku dengan adanya Rubrik di Infovet “Solusi Peternak Handal” yang diasuh PT Mensana Aneka Satwa, namanya menjadi banyak dikenal dan peternak lebih banyak membaca. “Infovet banyak membantu, dan peternak lebih senang terhadap materinya,” kata Drh Arief.


Filosofi Peternak Ayam

Bagi Drh Arief Hidayat, yang sangat perlu dihayati adalah filosofi peternak ayam. Bahwa sesungguhnya, pekerjaan peternakan adalah pekerjaan sehari 24 jam dan seminggu 7 hari. Dengan filosofi ini, bila kita betul suka ayam, maka kita akan berpikir seperti ayam; sehingga kita empati dengan kondisi ayam dan selalu membuat ayam nyaman di dalam kandang. Bila sudah nyaman dalam kandang maka hal-hal lain yang tidak dibutuhkan tidak akan lagi mengganggu.

Drh Arief mempunyai pengalaman bersama seorang pimpinannya yang berpikir sangat sistematis bertanya secara perhitungan matematika mestinya ayam itu menghasilkan produksi terbaik. “Namun, mengapa kenyataannya kok lain?” tanya pimpinannya itu.

Dokter hewan alumnus FKH IPB ini pun menjelaskan bahwa ayam merupakan makhluk hidup, ada faktor X yang tidak kita ketahui. Yang kedua adalah mengelola ayam merupakan suatu sening, bukan ilmu matematika. “Ada yang tidak bisa kita kendalikan,” Arief Hidayat mengingatkan.

Drh Arief mengatakan soal kontribusi strain (bangsa) ayam. Dengan 7 strain yang dibeli oleh peternak broiler saat ini, menurutnya hal ini sudah tepat tepat. Masalahnya, katanya, bibit adalah tetap bibit; sedangkan strain tetaplah strain. Yang penting adalah bagaimana mengelolanya, sejak dari Grand Parent Stock yang menentukan genetik strainnya. Selanjutnya dari sini akan muncul bibit ternak yang baik-baik.

Kontribusi pada performan atau penampilan ayamnya, biaya bibit berperan 12% dari keseluruhan performan ayam; biaya tata laksana adalah 12 persen; biaya kesehatan (obat-obatan) sebesar 6%; dan biaya pakan paling banyak yaitu sejumlah 70 persen. (YR)

(Sumber : Infovet, November 2008)

26 November 2008

Efisiensi FCR




















Performa ayam yang bagus ( FCR rendah, IP tinggi) adalah hasil akhir yang diinginkan setiap peternak. Karena hal ini sangat menentukan terhadap penghasilan yang bisa didapatkan oleh peternak. Untuk mendapatkan performa terbaik, peternak bisa melakukan banyak cara, baik dari sisi manajemen pemeliharaan, manajemen pengelolaan SDM, dll. Selain itu, peternak juga harus dan penting untuk memperhatikan penggunaan tempat pakan, khususnya dalm menempatkan kawat pengait ke tabung pakan, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap banyak tidaknya pakan yang terbuang dengan percuma. Sifat ayam yang suka mencakar dan memilih-milih pakan dengan paruhnya, berebut pada saat diberikan pakan, akan mengakibatkan banyaknya pakan terbuang, sehingga selain terjadinya pemborosan yang akan menyebabkan bengkak nya FCR, hal ini juga bisa merugikan karena bisa juga sebagai sumber terjadinya penyakit (pakan yang terbuang akan membusuk dan tempat berkembang biaknya jamur).
Dari sisi pemakaian tempat pakan, ada yang bisa dilakukan yaitu dengan cara:
1. pergunakan tempat pakan sesuai dengan kebutuhan, sesuaikan jumlahnya dengan populasi ayam (35 tempat pakan per 1000e ayam)
2. pergunakan ukuran tempat pakan yang sesuai dengan kebutuhan ( 3kg, 5kg, 7kg)
3. pergunakan tempat pakan sesuai dengan umur pelihara ayam
4. kaitkan kawat dari baki penampung ke tabung sesuai dengan kondisi ayam. Penempatan kawat ini sangat berpengaruh terhadap banyak sedikitnya pakan yang terbuang, yang akan menyebabkan kerugian peternak.
(Sumber : http://toni-komara.blogspot.com)

05 September 2008

Kandang Yang Bersih



Sumber (http://toni-komara.blogspot.com)

04 September 2008

Perhitungan Sederhana Kemitraan Ayam

Ukuran Harga Kontrak Std FCR Harga Pasar

0,70 - 0,79 14.200 1.42 14700
0,80 - 0,89 13.600 1.43 14100
0,90 - 0,99 13.200 1.45 13700
1,00 - 1,09 13.050 1.50 13550
1,10 - 1,19 12.900 1.55 13400
1,20 - 1,29 12.700 1.58 13200
1,30 - 1,39 12.600 1.60 13100
1,40 - 1,49 12.500 1.62 13000
1,50 - 1,59 12.400 1.64 12900
1,60 - 1,69 12.200 1.66 12700
1,70 - 1,79 12.100 1.68 12600
1,80 - 1,89 11.900 1.70 12400
1,90 - 1,99 11.800 1.72 12300
2,00 - >2,09 11.700 1.74 12200

DOC 4.000
Pakan 5.250

• Bonus FCR, diberikan jika FCR aktual lebih rendah dari pada FCR standar yang diterapkan oleh perusahaan inti
• Bonus Mortalitas, diberikan jika mortalitas aktual lebih rendah dari pada standar mortalitas yang diterapkan oleh perusahaan inti
• Bonus Harga Pasar, diberikan jika harga jual ayam pada saat lebih tinggi dari pada harga kontrak

DOC : 4000 ekor
Pakan : 9500 kg
Ayam Panen : 3850 ekor
Daging : 6100 kg
Mortalitas : 150 ekor
Mortalitas : 3.8%
Bobot Rata-rata : 1.58 kg
Feed Intake : 2.47 kg
FCR : 1.56
Umur : 31 hari
Indeks Performa : 315.87
Obat : 300 Rp per ekor

Simulasi Perhitungan Pendapatan Peternak dengan performa seperti diatas :
Biaya : per ekor
DOC : 16.000.000,00 4155.84
Pakan : 49.875.000,00 12954.55
Obat : 1.200.000,00 311.69
Total Biaya 67.075.000,00 17.422,08

Penjualan
Panen Ayam : 75.640.000,00 19.646,75

Pendapatan :
Pendapatan Panen: 8.565.000,00 2.224,68
Bonus FCR : 61.000,00 15.84
Bonus Mortalitas : 192.500,00 50.00
Bonus Harga Pasar 762.500,00 198,05
Total Pendapatan 9.581.000,00 2488,57

Biaya yang dikeluarkan peternak di Kandang selama masa pemeliharaan (per ekor)
1. Sewa Kandang Rp 300.00 (kisaran 200-300/ekor)
2. Upah Tenaga Kerja Rp 300.00 (kisaran 200-300/ekor)
3. Sekam Rp 200.00 (kisaran 100-200/ekor)
4. Pemanas Rp 200.00 (kisaran 70-250/ekor)
5. Listrik Rp 30.00
6. Uang Kemanan Rp 50.00
7. Uang Panen Rp 10.00
8. Kapur Rp 20.00
9. Karung Rp 80.00
10. Lain-lain Rp 10.00
TOTAL Rp 1.200.00

Pendapatan Bersih Peternak Rp 1.288,57/ekor (Ayam dengan populasi 5.000 ekor, maka profitnya adalah Rp 6.442.850)
Pendapatan Peternak sangat tergantung pada efisiensi pakan (FCR) dan efisiensi biaya yang dikeluarkan di kandang selama masa pemeliharaan, selain itu juga harga kontrak sangat menentukan hasil yang di dapatkan peternak.

Semua Rincian biaya tersebut, sangat tergantung pada :
• lokasi kandang dan kepemilikan kandang (milik sendiri atau sewa)
• jenis kandang (panggung atau postal)
• jenis pemanas
• kebiasaan pembayaran peternak ke anak kandang
• jaminan keamanan di daerah tersebut, terutama jika kandang sewa dan penyewa bukan dari daerah tersebut
• jauh dekatnya letak kandang ke jalan untuk kendaraan (bongkar pakan dan panen ayam)

Syarat-syarat untuk bisa bergabung dengan perusahaan inti kemitraan :
• memiliki kandang (pribadi atau sewa)
• tenaga kerja
• pemeliharaan yang maksimal
• jaminan keamaan bagi aset perusahaan (sapronak)
• jaminan (biasanya berupa surat tanah atau kendaraan bermotor, namun ada juga yang menggunakan uang)

Tambahan:
• Sapronak (DOC, Pakan, Obat, vitamin, vaksin) tergantung perusahaan inti.
• Setiap perusahaan inti mempunyai kebijakan masing-masing dalam menentukan dan memilih sapronak

Selamat Menghitung dan selamat mencoba.
SEMOGA BERHASIL

03 September 2008

Kemitraan Ayam

Beberapa pilihan kemitraan ayam

1. harga kontrak/garansi, pemiliharaan ayam berdasarkan kontrak yang ditawarka oleh perusahaan ini. Harga sapronak (DOC, Pakan) sudah tertera dalam perjanjian kontrak. Peternak akan mempeoleh sisa hasil usaha dari perhitungan penjualan ayam dikurangi biaya-biaya yang diberikan oelh pihak inti. Selain itu juga peternak bisa mendapatkan tambahan dari insentif performa produksi.

2. maklun/upah kerja, peternak akan mendapatkan hasil usaha dari perhitungan biaya upah kerja per ekor DOC, hasil lain dari insentif performa.

3. semi kemitraan, harga sapronak sudah disepakati, namun untuk harga jual ayam pada saat panen disesuaikan dengan kondisi pasar.

Beberapa keuntungan dan kerugian kemitraan.

1. keuntungan
- Modal relative kecil, tugas peternakan menyediakan kandang, tenaga kerja dan pemeliharaan secara maksimal.
- Keuntungan bisa diprediksi dari masa awal pemeliharaan, hal ini dikarenakan harga sapronak dan harga jual ayam saat panen sudah diketahui dari awal.
- Resiko usaha kecil, jika terjadi kerugian, kerugian peternak tidak sebesar jika beternak secara mandiri.
- Bantuan manajemen pemeliharaan, pihak inti secara rutin mengadakan pendampingan melalui bagian lapangan untuk mendampingi peternak suapay hasil ternaknya optimal.
- Bantuan operasional, pada beberapa perusahaan inti, ada yang memberikan uang untuk operasional pada saat pemeliharaan.
- Insentif performa, insentif diberikan kepada peternak yang bisa memperoleh indeks performa (IP) yang bagus rata-rata >270, selain itu juga ada bonus FCR dan bonus rendahnya kematian, serata bonus selisih harga pasar, jika pada saat panen harga jual ayam lebih tinggi dari harga kontrak, namun hal ini sangat tergantung pada transparansi pihak perusahaan inti.

2. kerugian
- Kualitas dan kuantitas sapronak
- keuntungan peternak "dijatah" oleh perusahaan inti
- Pembayaran sisa hasil usaha yang lambat
- Penentuan waktu panen lebih ditentukan oleh perusahaan inti
- Dikendalikan oleh inti, sehingga peternak sekedar menjadi ”kuli kaya”

Beberapa hal yang patut dipertimbangkan sebelum menentukan bermitra dengan perusahaan inti kemitraan:

1. cari informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan kemitraan di daerah tersebut
2. usahakan terlebih dahulu ketahui penggunaan sapronak (Pakan, DOC)
3. kualtas dan kontinuitas sapronak, hal ini berkaitan dengan hasil usaha
4. usahakan dapatkan brosur (penawaran) harga kontrak, untuk selanjutnya di hitung dan dibandingkan antar perusahaan inti.
5. pertimbangkan waktu panen (umur dan jarak antar panen)
6. pertimbangkan waktu pembayaran sisa usaha (jika untung), dan sistem pembayaran utang (jika rugi)
7. pelayanan pada masa sebelum, pada saat dan setelah selesai masa pemliharaan dan dari perusahaan inti.

Sebuah pilihan
”KULI KAYA atau JURAGAN MISKIN”

02 September 2008

Persiapan Kandang

- Setiap farm/kandang untuk produksi broiler seharusnya memelihara ayam hanya satu kelompok umur saja. Penempatan ayam diatur dengan “system all in all out” (waktu masuk DOC dan panen dilakukan dalam waktu bersamaan) untuk meminimalkan serangan penyakit.
- Waktu pembesihan dan periode istirahat kandang pada satu unit farm/kandang broiler minimal 14 hari guna mengurangi resiko infeksi bakteri dan virus.
- Pelaksanaan biosecurity atau sanitasi sangat penting dilakukan, seperti sanitasi sebelum masuk farm terhadap setiap karyawan/staf/amu, kendaraan dan barang-barang yang akan memasuki area farm maupun kandang.

1. pencucian kandang
- pembersihan kandang dilakukan sesegera mungkin setelah ayam dalam kandang tersebut selesai dipanen. Kandang dicuci dengan detergen dan dibilas dengan air sampai bersih. Kemudian kandang disemprot dengan formalin (10%). Selain dengan formalin, banyak juga produk lain yang bisa digunakan sebagai desinfektan.
- Lantai kandang di kapur gunakan campuran kapir hidup dan amonium sulfat pada permukaan lantai. Tebarkan secara merata ke lantai kandang.
- Setelah kandang bersih, tutup tirai kandang dan semprot kandang bagian atas lantai dan bawah kandang dengan formalin, penyemprotan dilakukan secara merata ke seluruh bagian kandang. Dengan menggunakan litter yang bagus, kering, tidak menggumpal dan tidak berdebu maka cacat pad kulit, dada, kaki, dan saluran pernapasan ayam dapat dapat dihindari. Pemakaian litter tidak terlalu tebal (5cm).

2. Pencucian Peralatan Kandang
Cuci peralatan kandang dengan detergen hingga bersih, bilas dengan desinfektan kemudian dikeringkan dan simpan di tempat yang bersih (diusahakan ada gudang khusus peralatan).

3. pemasangan tirai
- setelah kandang bersih dan sekam telah disebar merata, pasang tirailuar dan tengah dan semprot kembali dengan formalin (merata ke bagian atas, sekam dan ruangan kandang) dengan dosis10 liter/90 liter air.
- Kemudian pasang sekat dan masukan peralatan yang telah bersih (tempat minum dan feeder tray) serta brooder.
- Tiga hari sebelum DOC masuk, semprot kembali dengan desinfektan.

Jika terjadi kasus penyakit pada periode sebelumnya, maka perlu dilakukan desinfeksi secara ekstra, penyemproan dengan formalin bisa dilakukan sampai 5 kali.

29 Agustus 2008

Brooder Ayam Broiler







pemeliharaan ayam broiler, dikenal adanya periode Brooding.
tujuan dari brooding, untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam, untuk menunjang pertumbuhan optima.

saat ayam berumur 2 minggu pertama, terjadi perbanyakan sel (hiperplasia), perbanyakan sel tersebut meliputi perkembangan saluran pencernaan, perkembangan saluran pernapasan dan perkembangan sistem kekebalan.

beberapa brooder yang biasa dipakai di peternak.
1. gasolek
2. semawar
3. batu bara
4. lampu bohlam
5. kayu bakar
6. serbuk gergaji

dari beberapa brooder ini, tentunya salah satu yang menjadi pilihan kita, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih brooder:
1. operasional penggunaan
2. stabilitas suhu
3. ketersediaan bahan baku
4. biaya

(Sumber : http://toni-komara.blogspot.com)

28 Agustus 2008

Penghematan Pemanas Untuk Ayam Broiler



penghematan pemanas untuk ayam broiler, terbuat dari serbuk gergaji. Hal ini dilakukan oleh beberapa peternak di beberapa lokasi untuk mensiasati semakin tingginya harga minyak tanah dan gas.

Teknik Pembuata:
1. siapkan drum bekas (jumlah sesuai kebutuhan)
2. potong drum tersebut di tengah2 sehingga drum menjadi 2 bagian yang sama.
3. lubangi bagian pinggir bawah sebesar kurang lebih diameter 5cm, fungsinya untuk memasukan kayu bakar dan masuknya aliran udara dari bawah keatas.
4. masukan serbuk gergaji
5. masukan potongan kayu secara vertikal (di tengah drum) dan horizontal pada lubang yang tersedia
6. padatkan (dengan cara diinjak-injak)
7. tarik kayu ketika serbuk gergaji sudah terasa padat.
8. beri minyak tanah secukupnya.
9 untuk menjaga supaya api terus menyala, masukan kayu bakar/tempurung kelapa/batu bara pada lubang yg ada ( tidak perlu banyak, yang penting ada nyala api, dan api akan membesar ke atas)
(Sumber : http://toni-komara.blogspot.com)

 

blogger templates 3 columns | Tech Blog