Setelah mengetahui gejala klinis ascites pada broiler, sebaiknya kita lakukan pemeriksaan bedah bangkai. Pada pemeriksaan bedah bangkai, terlihat ada cairan berwarna jernih kekuningan atau kemerahan dengan atau tanpa gumpalan fibrin, tulang pucat, kulit kemerahan karena ada pembendungan pembuluh darah tepi dan oedema paru-paru. Cairan ditemukan terutama pada rongga dada dan perut, kantung hepatoperitoneal dan selaput jantung. Alat pencernaan terisi penuh oleh pakan, hati sedikit membesar dengan selaput hati berwarna abu-abu berisi cairan dan keriput.
Mekanisme utama penyebab ascites pada broiler adalah meningkatnya tekanan hidrostatis intravaskuler, kemudian terjadi gagalnya ventricular kanan. Sebagai akibat dari meningkatnya tekanan, transudate keluar dari pembuluh darah dan akan terakumulasi di dalam rongga abdominal, kondisi inilah yang disinyalir sebagai pemicu terjadinya ascites pada broiler.
Kemudian terjadinya gagal jantung pada ayam broiler muda sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk seleksi genetik untuk pertumbuhan cepat, efisiensi pakan yang tinggi dan besarnya proporsi otot dada, hal ini semuanya membutuhkan oksigen yang tinggi.
Ascites pada broiler biasanya tidak menimbulkan kematin secara sporadis akan tetapi sebaiknya kita juga bisa menekan kejadian ascites pada broiler ini. Bila ascites pada broiler terjadi pada umur mendekati panen tentu sangat di sayangkan sekali karena bobot ayam sudah mencapai 1,7-1,9 kg.
Mudah-mudahan artikel ascites pada broiler ini dapat membantu peternak yang sering mengalami kasus ini.