09 Januari 2010

Ascites Pada Broiler

Ascites pada broiler merupakan kasus Bank Century yang cukup sering di jumpai di lapangan. Gejala klinis ascites pada broiler ditandai dengan perut kembung, jika diraba terasa ada cairan di dalamnya, sesak nafas yang disebabkan penimbunan cairan pada rongga dada, kepala pucat, pial berkerut, bulu ketiak kusut, kulit bagian perut berwarna kemerahan, pembuluh darah tepi mengalami penyumbatan, mati mendadak dalam keadaan terlentang, dan sebelum mati biasanya mengibaskan sayap seperti mau terbang.




Setelah mengetahui gejala klinis ascites pada broiler, sebaiknya kita lakukan pemeriksaan bedah bangkai. Pada pemeriksaan bedah bangkai, terlihat ada cairan berwarna jernih kekuningan atau kemerahan dengan atau tanpa gumpalan fibrin, tulang pucat, kulit kemerahan karena ada pembendungan pembuluh darah tepi dan oedema paru-paru. Cairan ditemukan terutama pada rongga dada dan perut, kantung hepatoperitoneal dan selaput jantung. Alat pencernaan terisi penuh oleh pakan, hati sedikit membesar dengan selaput hati berwarna abu-abu berisi cairan dan keriput.


Mekanisme utama penyebab ascites pada broiler adalah meningkatnya tekanan hidrostatis intravaskuler, kemudian terjadi gagalnya ventricular kanan. Sebagai akibat dari meningkatnya tekanan, transudate keluar dari pembuluh darah dan akan terakumulasi di dalam rongga abdominal, kondisi inilah yang disinyalir sebagai pemicu terjadinya ascites pada broiler.

Kemudian terjadinya gagal jantung pada ayam broiler muda sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk seleksi genetik untuk pertumbuhan cepat, efisiensi pakan yang tinggi dan besarnya proporsi otot dada, hal ini semuanya membutuhkan oksigen yang tinggi.

Ascites pada broiler biasanya tidak menimbulkan kematin secara sporadis akan tetapi sebaiknya kita juga bisa menekan kejadian ascites pada broiler ini. Bila ascites pada broiler terjadi pada umur mendekati panen tentu sangat di sayangkan sekali karena bobot ayam sudah mencapai 1,7-1,9 kg.

Mudah-mudahan artikel ascites pada broiler ini dapat membantu peternak yang sering mengalami kasus ini.

07 Januari 2010

Manajemen Broiler 2000 ekor

Persiapan :
-beri alas koran pada litter selama 3 hari

Hari ke 1
- nyalakan brooder jam 4 pagi, pake 2 brooder
- diameter chick guard 4,5 m
- beri air gula 2%
- langsung beri pakan, beri pakan 2 jam sekali
- beri antibiotik amoxicillin pagi hari dan vitamin sore hari
- tirai tertutup rapat, buat ventilasi 20-30 cm pada tirai dalam bagian atas
- gunakan 4 brooder pada malam hari
-pertahankan suhu 32 C

Hari ke 2
- beri pakan 2 jam sekali
- beri antibiotik amoxicillin pagi hari dan vitamin sore hari
- lebarkan guard chick
- buka tirai pada siag hari

Hari ke 3
- beri pakan 2 jam sekali
- beri antibiotik amoxicillin pagi hari dan vitamin sore hari
- lebarkan guard chick

Hari ke 4
- buka tirai pada siang hari
- pelebaran area dg diameter 6 m
- vaksin ND tetes
- beri vitamin anti stress setelah vaksin
- lebarkan guard chick
- sore, air putih tanpa kaporit
- beri pakan 2 jam sekali

Hari ke 5
- buka tirai pada siang hari
- lebarkan chick guard dg diameter 6,5 m
- berikan elektrolit pada pagi hari
- tidak pake antibiotik dan kaporit

Hari ke 10
- pindah area
- beri vitamin anti stress

Hari ke 17
- lebarkan guard chick hingga seluruh area kandang terpakai semua

Hari ke 20
- tambahkan sekam

Hari ke 23
- tambahkan sekam

Hari ke 26
- tambahkan sekam

Hari ke 27

Hari ke 29
- tambahkan sekam 13 sak
- perhatikan ada yg ngorok atau tidak (malam hari)
- pola pakan, pagi 1-1, sore 2-2
- minum : air putih pagi & sore

Hari ke 30
- pola pakan, pagi 1-0,5, sore 1,5-2 (standar 6 sak)
- minum : air putih pagi & sore
- timbang bobot

Hari ke 31
- pola pakan, jam 6 pagi 1 sak, jam 9 pagi 0,5 sak, jam 2.30 sore 1,5 sak, jam 8 malam 2 sak
( standar 6 sak)
- minum : airputih pagi & sore
- timbang bobot

Hari ke 32
- pola pakan sama dg hari ke 31
- minum : idem
- tambah sekam 13 sak
- timbang

Catatan :
1. Total sekam 100 sak (@ Rp 4.000)
2. Total batu bara 200 kg (@ Rp 40.000)

 

blogger templates 3 columns | Tech Blog