05 September 2008
04 September 2008
Perhitungan Sederhana Kemitraan Ayam
Ukuran Harga Kontrak Std FCR Harga Pasar
0,70 - 0,79 14.200 1.42 14700
0,80 - 0,89 13.600 1.43 14100
0,90 - 0,99 13.200 1.45 13700
1,00 - 1,09 13.050 1.50 13550
1,10 - 1,19 12.900 1.55 13400
1,20 - 1,29 12.700 1.58 13200
1,30 - 1,39 12.600 1.60 13100
1,40 - 1,49 12.500 1.62 13000
1,50 - 1,59 12.400 1.64 12900
1,60 - 1,69 12.200 1.66 12700
1,70 - 1,79 12.100 1.68 12600
1,80 - 1,89 11.900 1.70 12400
1,90 - 1,99 11.800 1.72 12300
2,00 - >2,09 11.700 1.74 12200
DOC 4.000
Pakan 5.250
• Bonus FCR, diberikan jika FCR aktual lebih rendah dari pada FCR standar yang diterapkan oleh perusahaan inti
• Bonus Mortalitas, diberikan jika mortalitas aktual lebih rendah dari pada standar mortalitas yang diterapkan oleh perusahaan inti
• Bonus Harga Pasar, diberikan jika harga jual ayam pada saat lebih tinggi dari pada harga kontrak
DOC : 4000 ekor
Pakan : 9500 kg
Ayam Panen : 3850 ekor
Daging : 6100 kg
Mortalitas : 150 ekor
Mortalitas : 3.8%
Bobot Rata-rata : 1.58 kg
Feed Intake : 2.47 kg
FCR : 1.56
Umur : 31 hari
Indeks Performa : 315.87
Obat : 300 Rp per ekor
Simulasi Perhitungan Pendapatan Peternak dengan performa seperti diatas :
Biaya : per ekor
DOC : 16.000.000,00 4155.84
Pakan : 49.875.000,00 12954.55
Obat : 1.200.000,00 311.69
Total Biaya 67.075.000,00 17.422,08
Penjualan
Panen Ayam : 75.640.000,00 19.646,75
Pendapatan :
Pendapatan Panen: 8.565.000,00 2.224,68
Bonus FCR : 61.000,00 15.84
Bonus Mortalitas : 192.500,00 50.00
Bonus Harga Pasar 762.500,00 198,05
Total Pendapatan 9.581.000,00 2488,57
Biaya yang dikeluarkan peternak di Kandang selama masa pemeliharaan (per ekor)
1. Sewa Kandang Rp 300.00 (kisaran 200-300/ekor)
2. Upah Tenaga Kerja Rp 300.00 (kisaran 200-300/ekor)
3. Sekam Rp 200.00 (kisaran 100-200/ekor)
4. Pemanas Rp 200.00 (kisaran 70-250/ekor)
5. Listrik Rp 30.00
6. Uang Kemanan Rp 50.00
7. Uang Panen Rp 10.00
8. Kapur Rp 20.00
9. Karung Rp 80.00
10. Lain-lain Rp 10.00
TOTAL Rp 1.200.00
Pendapatan Bersih Peternak Rp 1.288,57/ekor (Ayam dengan populasi 5.000 ekor, maka profitnya adalah Rp 6.442.850)
Pendapatan Peternak sangat tergantung pada efisiensi pakan (FCR) dan efisiensi biaya yang dikeluarkan di kandang selama masa pemeliharaan, selain itu juga harga kontrak sangat menentukan hasil yang di dapatkan peternak.
Semua Rincian biaya tersebut, sangat tergantung pada :
• lokasi kandang dan kepemilikan kandang (milik sendiri atau sewa)
• jenis kandang (panggung atau postal)
• jenis pemanas
• kebiasaan pembayaran peternak ke anak kandang
• jaminan keamanan di daerah tersebut, terutama jika kandang sewa dan penyewa bukan dari daerah tersebut
• jauh dekatnya letak kandang ke jalan untuk kendaraan (bongkar pakan dan panen ayam)
Syarat-syarat untuk bisa bergabung dengan perusahaan inti kemitraan :
• memiliki kandang (pribadi atau sewa)
• tenaga kerja
• pemeliharaan yang maksimal
• jaminan keamaan bagi aset perusahaan (sapronak)
• jaminan (biasanya berupa surat tanah atau kendaraan bermotor, namun ada juga yang menggunakan uang)
Tambahan:
• Sapronak (DOC, Pakan, Obat, vitamin, vaksin) tergantung perusahaan inti.
• Setiap perusahaan inti mempunyai kebijakan masing-masing dalam menentukan dan memilih sapronak
Selamat Menghitung dan selamat mencoba.
SEMOGA BERHASIL
Diposting oleh Mr. X di 8:23 AM 0 komentar
03 September 2008
Kemitraan Ayam
Beberapa pilihan kemitraan ayam
1. harga kontrak/garansi, pemiliharaan ayam berdasarkan kontrak yang ditawarka oleh perusahaan ini. Harga sapronak (DOC, Pakan) sudah tertera dalam perjanjian kontrak. Peternak akan mempeoleh sisa hasil usaha dari perhitungan penjualan ayam dikurangi biaya-biaya yang diberikan oelh pihak inti. Selain itu juga peternak bisa mendapatkan tambahan dari insentif performa produksi.
2. maklun/upah kerja, peternak akan mendapatkan hasil usaha dari perhitungan biaya upah kerja per ekor DOC, hasil lain dari insentif performa.
3. semi kemitraan, harga sapronak sudah disepakati, namun untuk harga jual ayam pada saat panen disesuaikan dengan kondisi pasar.
Beberapa keuntungan dan kerugian kemitraan.
1. keuntungan
- Modal relative kecil, tugas peternakan menyediakan kandang, tenaga kerja dan pemeliharaan secara maksimal.
- Keuntungan bisa diprediksi dari masa awal pemeliharaan, hal ini dikarenakan harga sapronak dan harga jual ayam saat panen sudah diketahui dari awal.
- Resiko usaha kecil, jika terjadi kerugian, kerugian peternak tidak sebesar jika beternak secara mandiri.
- Bantuan manajemen pemeliharaan, pihak inti secara rutin mengadakan pendampingan melalui bagian lapangan untuk mendampingi peternak suapay hasil ternaknya optimal.
- Bantuan operasional, pada beberapa perusahaan inti, ada yang memberikan uang untuk operasional pada saat pemeliharaan.
- Insentif performa, insentif diberikan kepada peternak yang bisa memperoleh indeks performa (IP) yang bagus rata-rata >270, selain itu juga ada bonus FCR dan bonus rendahnya kematian, serata bonus selisih harga pasar, jika pada saat panen harga jual ayam lebih tinggi dari harga kontrak, namun hal ini sangat tergantung pada transparansi pihak perusahaan inti.
2. kerugian
- Kualitas dan kuantitas sapronak
- keuntungan peternak "dijatah" oleh perusahaan inti
- Pembayaran sisa hasil usaha yang lambat
- Penentuan waktu panen lebih ditentukan oleh perusahaan inti
- Dikendalikan oleh inti, sehingga peternak sekedar menjadi ”kuli kaya”
Beberapa hal yang patut dipertimbangkan sebelum menentukan bermitra dengan perusahaan inti kemitraan:
1. cari informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan kemitraan di daerah tersebut
2. usahakan terlebih dahulu ketahui penggunaan sapronak (Pakan, DOC)
3. kualtas dan kontinuitas sapronak, hal ini berkaitan dengan hasil usaha
4. usahakan dapatkan brosur (penawaran) harga kontrak, untuk selanjutnya di hitung dan dibandingkan antar perusahaan inti.
5. pertimbangkan waktu panen (umur dan jarak antar panen)
6. pertimbangkan waktu pembayaran sisa usaha (jika untung), dan sistem pembayaran utang (jika rugi)
7. pelayanan pada masa sebelum, pada saat dan setelah selesai masa pemliharaan dan dari perusahaan inti.
Sebuah pilihan
”KULI KAYA atau JURAGAN MISKIN”
Diposting oleh Mr. X di 8:31 PM 0 komentar
02 September 2008
Persiapan Kandang
- Setiap farm/kandang untuk produksi broiler seharusnya memelihara ayam hanya satu kelompok umur saja. Penempatan ayam diatur dengan “system all in all out” (waktu masuk DOC dan panen dilakukan dalam waktu bersamaan) untuk meminimalkan serangan penyakit.
- Waktu pembesihan dan periode istirahat kandang pada satu unit farm/kandang broiler minimal 14 hari guna mengurangi resiko infeksi bakteri dan virus.
- Pelaksanaan biosecurity atau sanitasi sangat penting dilakukan, seperti sanitasi sebelum masuk farm terhadap setiap karyawan/staf/amu, kendaraan dan barang-barang yang akan memasuki area farm maupun kandang.
1. pencucian kandang
- pembersihan kandang dilakukan sesegera mungkin setelah ayam dalam kandang tersebut selesai dipanen. Kandang dicuci dengan detergen dan dibilas dengan air sampai bersih. Kemudian kandang disemprot dengan formalin (10%). Selain dengan formalin, banyak juga produk lain yang bisa digunakan sebagai desinfektan.
- Lantai kandang di kapur gunakan campuran kapir hidup dan amonium sulfat pada permukaan lantai. Tebarkan secara merata ke lantai kandang.
- Setelah kandang bersih, tutup tirai kandang dan semprot kandang bagian atas lantai dan bawah kandang dengan formalin, penyemprotan dilakukan secara merata ke seluruh bagian kandang. Dengan menggunakan litter yang bagus, kering, tidak menggumpal dan tidak berdebu maka cacat pad kulit, dada, kaki, dan saluran pernapasan ayam dapat dapat dihindari. Pemakaian litter tidak terlalu tebal (5cm).
2. Pencucian Peralatan Kandang
Cuci peralatan kandang dengan detergen hingga bersih, bilas dengan desinfektan kemudian dikeringkan dan simpan di tempat yang bersih (diusahakan ada gudang khusus peralatan).
3. pemasangan tirai
- setelah kandang bersih dan sekam telah disebar merata, pasang tirailuar dan tengah dan semprot kembali dengan formalin (merata ke bagian atas, sekam dan ruangan kandang) dengan dosis10 liter/90 liter air.
- Kemudian pasang sekat dan masukan peralatan yang telah bersih (tempat minum dan feeder tray) serta brooder.
- Tiga hari sebelum DOC masuk, semprot kembali dengan desinfektan.
Jika terjadi kasus penyakit pada periode sebelumnya, maka perlu dilakukan desinfeksi secara ekstra, penyemproan dengan formalin bisa dilakukan sampai 5 kali.
Diposting oleh Mr. X di 11:40 AM 0 komentar